Sudah 2 tahun ini saya selalu dikecewakan dengan apa yang disajikan dalam event tahunan untuk memperingati HUT Republik Indonesia yaitu Karnaval. Sangat sedikit sekali dari banyaknya barisan peserta karnaval yang dapat mengedukasi dan menampilkan sisi kreatifitas. Harusnya agenda seperti ini bisa lebih edukatif dan juga menumbuhkan semangat dan rasa cinta tanah air beserta seluruh budaya yang ada didalamnnya.
Apa Fungsi Karnaval 17 Agustus ?
Karnaval tidak hanya sekadar perayaan meriah, tetapi juga menjadi kelas belajar yang menyenangkan bagi anak-anak dan generasi muda. Melalui karnaval, mereka dapat mengenal kekayaan budaya Indonesia secara langsung dan mendalam. Mulai dari beragam pakaian adat yang unik, arsitektur rumah adat yang khas, hingga berbagai profesi tradisional yang masih eksis. Dengan menyaksikan atau bahkan berpartisipasi aktif dalam karnaval, pemahaman anak-anak tentang keberagaman budaya Indonesia akan semakin kaya.
 |
| Foto Karnaval SD Vincentius Surabaya, 1956 |
Karnaval merupakan sarana edukasi luar kelas yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda. Melalui karnaval, anak-anak dapat belajar tentang berbagai aspek budaya secara menyenangkan dan interaktif. Misalnya, dengan melihat langsung berbagai pakaian adat, anak-anak dapat memahami nilai-nilai sosial dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Kemunduran Karnaval Agustusan
Harusnya poin utama dalam acara seperti ini menurut saya adalah kreatifitas dan kesesuaian dengan tema yang diberikan sehingga masing - masing kelompok peserta dapat menampilkan atau deseskripsikan suatu tema yang semirip dan seunik mungkin. Misal ada yang mengusung tema Kerajaan Majapahit, maka yang ditampilkan harusnya bisa menampilkan anatara gerakan, kostum, dan instrumen pendukung lainnya dibuat semirip mungkin.
Namun pada saat ini yang diutamakan hanya kemegahan dan kemewahan yang hanya ditampilkan bak penampilan fashion show dengan kostum yang mungkin tidak disadari kostumnya sama dari berbagai acara karnaval karena banya diantaranya yang sewa kostum. Tidak salah tapi ini takutnya menjadi standart bahwa karnaval itu harus nerkostum yang megah dan mewah.
Tak hanya itu banyak diantaranya menampilkan gerakan - gerakan yang tidak sepantasnya dilakukan pada acara Karnaval kemerdekaan mengingat banyak diantaranya penononnya adalah anak kecil ditambah lagi sekarang ada tren Sound Horeg yang saat ini seakan menjadi instrumen pendukung wajib setiap barisan kelompok peserta yang acap kali volumenya terlalu keras dan kurang berada di waktu dan tempat yang kurang tepat.
Kesimpulan
Fenomena seperti ini harusnya menjadi perhatian bagi panitia penyelenggara Karnaval agar memberi guidelines, batasan, dan aturan kepada para peserta agar bisa menyesuaikan tema dan apa yang diusung sesuai dengan karakteristik penilaian karnaval itu sendiri.
Bisanya hal tersebut disampaikan ke masing - masing instansi sehingga setiap peserta didalamnya dapat mengikuti arahan dan tema yang ditentukan oleh masing - masing instansi itu. Sehingga fungsi dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan karnaval kemerdekaan Republik Indonesia bisa terjaga.
Sumber gambar thumbnail : Pixabay.com
Tags:
Budaya